jam

perkembangan pendengaran bayi

Label:

bayi yang baru lahir belum dapat menyesuaikan diri dengan temperatur atau suhu dunianya yang baru. selain itu bayi belum dapat menyesuaikan diri dengan ruangannya. mereka hanya dapat menangis bila senang, dingin, lapar, atau rangsangan yang tidak menyenangkan. minggu-minggu selanjutnya tangis bayi sudah mengalami differensi pada tangis lapar, haus, dll. ini dikarenakan bayi mulai mengalami kematangan mental dan fisik selain itu bayi juga mulai dapat membedakan rangsangan mengenai dirinya. sejak lahir bayi sudah peka dengan suara-suara disekitarnya pada umur 0-4 bulan bayi yang sedang tidur akan kaget dan terbangun ketika mendengar suara yang keras dan akan terganggu di suasana yang gaduh sehingga dia akan merasa terkejut. ini membuktikan ketika anak sudah lahir kemampuan mendengar sudah berfungsi. ketika umur bayi 9-15 bulan ketika bayi mendengar suara yang dikenali matanya akan tertuju pada suara tersebut. pada usia 15-24 bulan bayi sudah dapat melakukan perintah sederhana, memperhatikan cerita, lagu dan mulai memahami perkataan sekitarnya

SEL VOLTA

Label:



  Sel volta
            Dalam kehidupan sehari – hari tentunya kita mengnal batu bateray. Batu bateray merupakan rangkaian tertutup dan di dalamnya dapat terjadi reaksi redoks yang spontan sehingga terjadi perpindahan atau aliran elektron ( arus listrik ).
            Sel volta dalam kehidupan sehari – hari dikenal sebagai baterai. Baterai sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Baterai reversible adalah baterai yang dapat diisi ulang dengan mengubah arus listrik bolak - balik menjadi arus listrik searah.
2.      Baterai ireversibel adalah baterai yang tidak dapat diisi ulang.

Gambar 1. diagram sel volta

     










 Dalam rangkaian tersebut, logam seng di culupkan dalam larutan ZnSO4 (mengandung Zn2+ ) dan logam tembaga dicelupkan dalam larutan CuSO4 (mengandung Cu2+). Logam seng akan menjadi keropos karena larutan menjadi Zn2+  yang disertai pelepasan electron.
            Reaksi : Zn(s) ----- Zn2+   + 2e
            Elektron yang dilepaskan oleh logam sel mengalir melalui kawat penghantar menuju tembaga, selanjutnya diterima oleh ion Cu2+  yang kemudian mengendap sebagai logam tembaga.
            Reaksi : Cu2+(aq) + 2e ----- Cu(s)
            Selama reaksi dalam rangkaian tersebut berlangsung, aliran electron terus terjadi. Agar pertambahan ion Zn2+ dan kelebihan ion SO42 – karena berkurangnya Cu2+ maka ion tersebut dinetralkan dengan jembatan garam. Logam – logam seng pada rangkaian tersebut menjadi kutub – kutub listrik yang disebut elektroda. Pada logam tersebut terjadi riaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pada logam seng yang terjadi pelepasan electron (oksidasi) disebut anoda atau elektroda negative, sedangkan pada logam yang terjadi pengikatan electron (reduksi) disebut katoda atau elektroda positif.
jika larutan elektrolit yang digunakan dalam sel volta mempunyai konsentrasi 1 M pada suhu 250C maka hasil pengukuran beda potensial menggunakan voltmeter akan diperoleh tegangan 1,10 volt. Reaksi yang berlangsung dalam sel volta dapat ditulis dengan notasi
Zn / Zn2+ || Cu2+ / Cu
(anode)        (katode)
Para ahli membuat elektrode hydrogen sebagai electrode pembanding untuk menjawab pertanyaan sel volta yang mempunyai beda potensial 1,10 volt. Electrode hydrogen sebagai elektrode standar  terdiri dari

1.      Gas hydrogen yang ditempatkan dalam tabung kaca yang bertekana 1 atm dan suhu 250C.
2.      Larutan ion H+ dengan konsentrasi 1 M.
3.      Logam platina sebagai electrode.
4.      Potensial electrode standar hydrogen diberi harga nol volta sesuai konvensi

Pengukuran potensial reduksi atau potensial oksidasi standar dari suatu zat harus dilakukan pada keadaan standar (konsentrasi elektrolit 1 m pada suhu 250C). hal itu disebabkan pengukuran potensial zat bergantung pada konsentrasi dan suhu selain jenisnya.

Ciri-Ciri Anak berbakat

Label:


Ciri-Ciri Anak berbakat
Sudah sejak dulu para ahli membahas dan meneliti ciri-ciri orang berbakat.
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian mereka disusun daftar ciri-ciri anak berbakat, yang satu lebih lengkap dan terperinci daripada yang lain.
Martinson (1974) mendaftar ciri-ciri anak berbakat sebagai berikut:
- membaca pada usia lebih muda
- membaca lebih cepat dan lebih banyak
- memiliki perbendaharaan kata yang luas
- mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
- mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah “dewasa”
- mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri
- menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal
- memberi jawaban-jawaban yang baik
- dapat memberikan banyak gagasan
- luwes dalam berpikir
- terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
- mempunyai pengamatan yang tajam
- dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminati
- berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri
- senang mencoba hal-hal baru
- mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi
- senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
- cepat menangkap hubungan-hubungan (sebab akibat)
- berperilaku terarah kepada tujuan
- mempunyai daya imajinasi yang kuat
- mempunyai banyak kegemaran (hobi)
- mempunyai daya ingat yang kuat
- tidak cepat puas dengan prestasinya
- peka (sensitif) dan menggunakan firasat (intuisi)
- menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan.
Sebenarnya ciri-ciri anak berbakat tidak banyak berbeda dari anak biasa, hanya anak berbakat memiliki ciri-ciri tersebut dalam derajat yang lebih tinggi.
Dalam bukunya, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Prof. Utami Munandar menuliskan indikator keberbakatan sebagai berikut:
* Ciri-ciri Intelektual/Belajar:
Mudah menangkap pelajaran, ingatan baik, perbendaharaan kata luas, penalaran tajam (berpikir logis-kritis, memahami hubungan sebab-akibat), daya konsentrasi baik (perhatian tak mudah teralihkan), menguasai banyak bahan tentang berbagai topik, senang dan sering membaca, ungkapan diri lancar dan jelas, pengamat yang cermat, senang mempelajari kamus maupun peta dan ensiklopedi.
Cepat memecahkan soal, cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan, cepat menemukan asas dalam suatu uraian, mampu membaca pada usia lebih muda, daya abstraksi tinggi, selalu sibuk menangani berbagai hal.
* Ciri-ciri Kreativitas:
Dorongan ingin tahunya besar, sering mengajukan pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah, bebas dalam menyatakan pendapat, mempunyai rasa keindahan, menonjol dalam salah satu bidang seni, mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya serta tak mudah terpengaruh orang lain, rasa humor tinggi, daya imajinasi kuat, keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya.
Dalam pemecahan masalah menggunakan cara-cara orisinal yang jarang diperlihatkan anak-anak lain), dapat bekerja sendiri, senang mencoba hal-hal baru, kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi).
* Ciri-ciri Motivasi:
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu lama, tak berhenti sebelum selesai), ulet menghadapi kesulitan (tak lekas putus asa), tak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan, selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin (tak cepat puas dengan prestasinya), menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah "orang dewasa" (misalnya terhadap pembangunan, korupsi, keadilan, dan sebagainya).
Senang dan rajin belajar serta penuh semangat dan cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapat-pendapatnya (jika sudah yakin akan sesuatu, tak mudah melepaskan hal yang diyakini itu), mengejar tujuan-tujuan jangka panjang (dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian), senang mencari dan memecahkan soal-soal.